Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perjalanan Sore Menuju Adiwiyata: Kisah Mengejar Kegiatan Sekolah Sehat dengan Semangat dan Petualangan

Perjalanan Sore Menuju Adiwiyata: Kisah Mengejar Kegiatan Sekolah Sehat dengan Semangat dan Petualangan

Pada hari Sabtu pukul 15.40, saya keluar dari rumah dengan tidak lupa melakukan rutinitas seperti biasanya sebelum berangkat, yaitu mengisi bensin terlebih dahulu. Setelah mengisi bensin dengan bensin MARKIGAS (mari kita gas gas gas), saya memulai perjalanan menuju SMPN 24 Surakarta untuk mengikuti kegiatan Adiwiyata Sekolah Sehat.


Perjalanan menuju SMPN 24 Surakarta memakan waktu sekitar 45 menit. Tiba di Juwana, tempat yang cukup terkenal dengan keramaian alun-alunnya, saya berhenti sejenak untuk memberitahu kakak sepupu bahwa saya sedang menuju ke sana dan dia pun berencana untuk ikut juga. Namun, ketika saya menghubungi dia, ternyata dia sudah sampai di Rembang. Oleh karena itu, saya melanjutkan perjalanan tanpa menunggu kakak sepupu tersebut.


Selama perjalanan tanpa tujuan, saya menikmati keindahan senja di sore hari. Tanpa terasa, saya tiba-tiba sampai di Alun-alun kota Rembang. Meskipun merasa puas dengan perjalanan sore tersebut, saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.


Setelah menempuh perjalanan selama satu setengah jam, saya akhirnya tiba di Desa Sarang yang berdekatan dengan perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di desa ini, terdapat rumah nenek dari keluarga bapak. Tanpa banyak kata, saya segera mampir ke rumah nenek. Kedatangan saya sekitar pukul 18.30, tepat setelah waktu maghrib dan sebelum adzan isya'. Tiba di saat yang tepat di antara dua waktu tersebut, memberikan kesan seperti hubungan yang sudah lama namun tanpa kepastian. Chuaksssss.


Setibanya di rumah nenek, saya langsung mandi dan membersihkan diri agar badan terasa segar, seolah-olah baru menjalin hubungan baru. Eaaaaaaaaaaaaaaa. Setelah membersihkan diri, tentu saja perlu mengisi perut. Sebagai budaya, perut selalu harus kenyang seperti Vespa yang selalu terisi bahan bakar. Setelah makan, saya berkumpul dengan nenek untuk ngobrol dan minum kopi. Tidak lupa, setelah itu saya langsung istirahat untuk tidur sambil merencanakan jadwal keesokan harinya.


Keesokan harinya, di pagi yang cerah, saya bangun dengan semangat untuk mengikuti kegiatan Adiwiyata Sekolah Sehat di SMPN 24 Surakarta. Dalam acara tersebut, saya aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan lingkungan, seperti menanam pohon, membersihkan lingkungan sekolah, dan memisahkan sampah. Saya juga berinteraksi dengan teman-teman sekelas dan guru-guru yang mendukung program Adiwiyata ini.


Setelah seharian penuh berkegiatan Adiwiyata, saya merasa senang dan puas dengan kontribusi yang telah saya berikan untuk menjaga kebersihan dan kelestarian


 lingkungan di sekolah. Saya yakin bahwa melalui program ini, kita dapat menjadi agen perubahan dalam melestarikan alam dan mewujudkan sekolah yang sehat.


Setelah kegiatan berakhir, saya kembali ke rumah nenek dengan perasaan bangga dan bersyukur atas kesempatan yang diberikan. Saya bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan pulang dan berjanji akan terus mendukung program Adiwiyata serta mengajak orang lain untuk peduli terhadap lingkungan.


Dengan semangat dan kesadaran yang tinggi, saya berharap kegiatan Adiwiyata Sekolah Sehat di SMPN 24 Surakarta akan terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Saya percaya bahwa dengan kerja sama dan kesadaran bersama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik dan lestari bagi generasi mendatang.